Maaf sudah lama tak muncul. Sekalinya muncul bukannya posting review atau book rekomendasi, eh malah curhat #plakk Tapi memang saya sudah
Di postingan kali ini saya ingin membahas tentang serba-serbi atau hal-hal yang sering dilakukan para
BOOK HAUL
Nah, ini adalah istilah keren buat menyebut "belanja buku" atau lebih kami kenal dengan istilah KALAP BUKU. Haul biasanya digunakan untuk menyebut belanjaan buku yang TIDAK SEDIKIT. Biasanya dihitung selama seminggu, sebulan, atau dalam beberapa hal "sengaja membeli banyak buku pada momen-momen khusus", seperti contohnya "Birthday Book Haul" atau "Diskonan Book Haul" dan macam-macam yang lain. Pokoknya ada saja deh alasan untuk membeli banyak buku. Kadang alasannya sampai agak dibuat-buat, semisal "PO Book Haul", "Receh Book Haul", "The Power of Twenty Book Haul", "Lagi Pengen Book Haul", "Suka Suka Gue Book Haul", "Mumpung Nemu Book Haul", dan sebagainya.
Bagi yang tidak suka baca buku, dan juga tidak suka belanja buku, fenomena book haul ini mungkin sangatlah aneh. Mereka sering lho (ini pengalaman pribadi saya sih) mencibir "Ih, buat apa ngabisin duit buat beli buku? Mending buat beli baju, atau makan." Yang biasanya akan saya jawab dengan tatapan sinis, dagu terangkat ke atas dengan sok dan menjawab "Buku itu bukan ngabisin duit karena ilmu bertahan selamanya, nggak kayak baju yang sebentar lagi juga out of fashion, apalagi makanan yang paling juga dikeluarin lagi jadi ***." Lalu saya akan sibakkan poni dan berlalu dengan elegan.
COFFEE
Boleh percaya boleh nggak, banyak sekali pembaca buku yang suka minum kopi. Meskipun nggak semua sih...tapi cukup banyak. Sampai sering kali minggu pagi dihabiskan dengan "nyeruput kopi sambil baca buku" yang bagi seorang pembaca buku sudah dianggap sejajar dengan surga. Nggak percaya? Coba deh gugel cari sesuatu yang bertema buku dan kopi. Pasti banyak serba-serbinya, mulai dari foto-foto bookstagram, mug2 kopi yang dipajang di rak buku para booktuber, sampai kaos dan sarung bantal dengan quote-quote tentang buku dan kopi. Oh iyaaa... sampai ada beberapa kafe gaul anak muda mengusung tema buku dan kopi juga sekarang, biar kekinian hehee...
Kesimpulan: Bagi banyak book lovers, buku dan kopi adalah saling melengkapi.
Saya sendiri memang doyan banget ngopi, segala macam doyan, mulai dari kopi tubruk pahit tanpa gula, sampai yang latte-latte-an dengan harga mahal itu, doyan semua lah... hahahaaa...
BOOKMARK
Percaya atau tidak... banyak book-readers yang suka koleksi bookmark; bagus-bagus, lucu-lucu, ada yang oleh-oleh dari teman pas ke luar negeri pula. Eh... tapi pas lagi asik-asiknya baca buku tuh.... tiba-tiba alam memangil. Apalah diri ini hingga berani melawan alam. Maka secepat kilat, buku yang sedang dibaca harus ditandai dengan...APAPUN. Masa bodoh dengan koleksi bookmark yang bejibun banyaknya. Yang penting bukunya bisa cepat ditandai! Ah....itu ada cotton bud. Salah satu ujung pentolnya sudah terlihat menjijikkan sih, tapi tak apa, yang satunya masih bersih, jadi bisa dipakai buat bookmark darurat.
Contoh bookmark darurat lain: struk belanja, uang kertas, label baju, kartu ATM, kacamata, dll.
KALUNG FANDOM
Kalo ini adalah contoh pribadi sih.... kebetulan saya suka memakai aksesoris, baik itu kalung, gelang, cincin, jepit rambut... tapi paling utama adalah kalung. Kenapa? Karena kalung dipakai di depan, dan otomatis akan kelihatan orang dengan sangat cetar dan membahana. Jadi sering lho saya pakai kalung Deathly Hallows meskipun saat kerja, heheee....dan, rasanya senaaaaang sekali jika ada yang mengenali simbol kalung itu dari buku apa. Langsung deh biasanya dia saya ajak ngobrol panjang lebar tentang Harry Potter.
Notable mention: TONGKAT SIHIR itu hukumnya (hampir) wajib bagi para potterhead. LOL
CANDLE
Nah, untuk yang satu ini, adalah tren yang sedang menjamur di kalangan bookstagrammer dan booktuber nih. Candle yang dimasukin ke dalam mason jar, ditaburi glitter, dan diberi sticker bertuliskan karakter atau hal-hal unik dari buku tertentu. Harganya? Jangan tanya...SELANGIT.
Jadi kalau boleh curhat nih ya... saya adalah salah satu dari booklovers yang MENOLAK dengan tegas mengikuti trend ini. Kenapa?
Pertama, karena ngabisin duit, hahahaaa.... soalnya buat saya nih, daripada buat beli lilin (ya mungkin kalau buat jagain lilin malam jumat kliwon mungkin yaa... #eh ), mending uangnya buat beli buku. Soalnya dari yang saya lihat, harga satu lilin ukuran besar itu bisa buat sampai beli 2 buku baru yang lumayan mahal lho. Nah, coba kalau duit segitu buat beli di diskonan. Wuihhh.... bisa dapet 30 buku mungkin ya...
Kedua, karena saya merasa tidak membutuhkan lilin
Nah, kalau dari beberapa teman yang memang suka koleksi lilin nih, mereka beli karena: cute, bagus buat difoto di bookstagram, dan suka wanginya.
Nah, kalau saya, boro-boro bakal suka wanginya, parfum aja masih pake switzal baby atau minyak aroma rempah, hahahaa.... serius, soalnya gampang pusing nyium aroma yang nggak-nggak.
Eh tapi kalau kalian memang suka lilin, silahkan lhooo... saya nggak akan nge-judge. Cuma curhatan abal-abal di sini...no hard feelings ya gaes :)
All in all, segini dulu ya gaes.
sebenarnya masih banyak curhatan saya tentang hal ini sih.... tapi disambung lain kali ya... mungkin di Part 2 postingan yang akan datang.
Jika kalian punya hal unik tentang booklovers yang pengen dicurhatkan, silahkan lhooo... boleh curhat di kolom komentar. I would love to know your version of things booklovers do.
See you in the next post, gaes. Byeeee...
^_^