Selasa, 30 Juli 2013

Tales of a Fourth Grade Nothing (by Judy Blume)

Paperback, 120 pages
Publisher: Scholastic
Printed in September 2003
ISBN: 0-439-55986-3
This edition is only available for distribution through the school market

I got this book in a secondhand bookshop in Semarang for only IDR 15.000,- and I didn't actually looking for this book. Since, it was Judy Blume's, so why not? I thought. It stayed on top of my book-pile for several months before I read it (I was having a break from fantasy, my favorite genre so far) and surprise..surprise...I loved it from the first paragraph.

Peter Warren Hatcher, a fourth grade boy who won a turtle from Jimmy Fargo's birthday party was so happy. He named it 'Dribble'. He thought he deserved a pet because he was a big boy and totally responsible, although his Mom didn't like the smell of it. She always said 'I don't like the way he smells' which was so silly since of course Dribble smelled like turtle..he was supposed to smell like turtle. Peter's Dad worked in an advertising company, and his little brother a three-year-old toddler named Farley Drexel Hatcher was considered the biggest problem in his life.

See the text taken from the book below:

Everybody calls him Fudge. I feel sorry for him if he's going to grow up with a name like Fudge, but I don't say a word. It's none of my business.
   Fudge is always in my way. He messes up everything he sees. And when he gets mad he throws himself flat on the floor and he screams. And he kicks. And he bangs his fists. The only time I really like him is when he's sleeping. He sucks four fingers on his left hand and make slurping noise.

The story is very unique since it was told from Peter's point of view as the first person. Thus making it childish, innocent, honest, and everything you can expect from a fourth-grader journal. It is amazing how we can understand a thorough expressions and feelings of a little boy through such simple phrases and sentences. It really reminds me of my childhood. I really can relate to Peter's situation because I have a little brother too...and I remember a bunch of silly situations with my little brother (just like Peter and Fudge) that made me upset years ago, yet I can think of with fondness right now.

There was a part that really stuck in my head though...it was when Peter and his two friends got an assignment, and he had to make a poster (which he kept in his bedroom, under the bed). I don't know why, but I just could see him, nearly burst in tears, with a sinking feeling in his stomach when he found out that his poster was ruined by his little brother. Ohhh, the feeling... I almost cried because I remember...*pause*...oh forget it. I got carried away.

By the way...if I have to give stars...then 4,5 out of 5! Yeayy!!!

PS. This post is written as a requirement of Posting Bareng BBI Children Literature.

Jumat, 12 Juli 2013

NG Life (Volume 2) by Mizuho Kusanagi

format: e-book

Di postingan tentang NG Life volume 1 kemarin, saya sudah menceritakan betapa susahnya mencari lanjutan komik ini yang versi bahasa Indonesia. Saya cuma menemukan nomor 8 dan 9 saja. It was frustrating. Jadilah saya memakai jalan pintas, yaitu membaca versi English e-book nya. Selama beberapa hari itu saya sampai tidur memeluk e-reader saya gara-gara komik ini, heheheee... Tapi ada beberapa perbedaan yang saya dapat waktu membaca versi Englishnya ini dari versi Indonesia yang saya baca sebelumnya. Misalnya nama tokoh utama di masa Pompeii adalah "Syrix" di versi English, sedangkan versi indonesianya "Syricuse"; "Loleus" menjadi "Loreius", dan "Selena" menjadi "Serena".

Buat saya yang kayak gini itu nyebelin banget deh, soalnya jadi bingung mana nama yang asli. Kenapa pula namanya mesti beda? Bukankah lebih enak dan nyaman buat kedua pihak (peneremah dan pembaca) kalau nama yang sama tetap dipertahankan?

Oke, jadi lanjut ke cerita:
Yuuma (reinkarnasi Serena yang sekarang menjadi cowok dengan muka cewek, heheee) sebal karena selalu menjadi bahan ejekan teman-teman cowoknya, dan untuk membuktikan "kejantanannya", Yuuma berniat memamerkan pacarnya kepada teman-temannya. Celakanya Yuuma tidak punya pacar, maka dia meminta bantuan Mii Serizawa, cewek yang disukainya, untuk pura-pura jadi pacarnya. Dan tentu saja kejadian yang selanjutnya tidak berjalan sesuai rencana ketika Keidai Saeki memutuskan untuk membuntuti mereka.

Ada juga kejadian lucu di Onsen saat Keidai dan keluarganya bersama-sama ke pemandian air panas mengajak Yuuma dan Serizawa. Saat itu muncullah hantu cewek yang naksir Keidai, dan merasuki Yuuma dan Serizawa bergantian. Di sekolah sementara itu, muncul seorang guru praktek (kalo di sini istilahnya guru PPL) yang sangat tampan dan dipuja semua murid cewek bernama Shinogu Kagami. Namun sepertinya dia menyimpan dendam pada Keidai. Usut punya usut, ternyata Shinogu merupakan reinkarnasi dari kakak perempuan Serena yang bernama Smyrna, yang seperti halnya Keidai, memiliki ingatan masa lalunya akan kehidupan sebelumnya dan tentang Pompeii. Lalu ada dendam masa lalu apa antara Smyrna dan Syrix hingga Shinogu sangat membenci Keidai?

Rise of Nine (Lorien Legacies #3) by Pittacus Lore

Paperback, 404 halaman
Indonesian Edition
Publisher: Mizan Fantasi
Cetakan 1, April 2013
Peneerjemah: Nur Aini
ISBN: 978-979-433-773-8

Buku ketiga dari serial "Lorien Legacies" ini makin seru loh... Kalau buku pertamanya "I Am Number Four" bercerita dari sudut pandang John Smith saja, dan di buku keduanya "The Power of Six", sudah bermunculan tokoh-tokoh penting lain, maka buku ketiga ini yang menurut saya paling seru. Kenapa? Soalnya selain diceritakan dari sudut pandang berbagai tokoh yang berbeda, adegan kejar-kejaran dan berantemnya juga makin seru, heheheeeeee.....

Planet Lorien hancur oleh serangan bangsa Mogadorian, namun sepuluh orang Garde bersama Cepan masing-masing berhasil sampai ke bumi. Mereka diberi nomor urut serta mantera pelindung, namun ketika nomor satu, dua dan tiga terbunuh, bersama-sama para Garde yang tersisa saling mencari satu sama lain dan mematahkan mantera pelindung mereka. Para Cepan pun semuanya terbunuh. Kini mereka harus bersatu untuk melawan para Mogadorian dan mengalahkan Setrakus Ra.

Nomor Enam, yang berpisah dengan John si nomor Empat untuk menjalankan misi masing-masing, berhasil bergabung bersama Marina si nomor Tujuh, dan Ella si nomor Sepuluh dan Crayton (Cepan Ella). Mereka berpetualang ke India untuk mencari nomor Delapan. Sosok nomor Delapan memang sedikit mengejutkan di sini, karena dia bisa berubah wujud (dan sering menyamar sebagai Dewa Wisnu) dan bisa teleportasi, yang menurut saya keren bangeeettttt. Nomor Delapan merupakan pemuda manis yang ceria dan ramah, sampai bikin saya jatuh cinta sama kepribadian cowok fiksi ini loh waktu baca, heheee.... Nomor Delapan pun mengajak rombongan cewek-cewek Garde ini ke sebuah gua, dan mendapati berbahai lukisan dinding gua kuno yang meramalkan nasib mereka. Apakah ini berarti bangsa Lorien sebelum mereka sudah pernah datang ke bumi? Mereka juga menemukan fakta bahwa mereka bisa berteleportasi ke tempat-tempat tertentu di bumi, dan inilah yang mereka lakukan: berteleportasi dari India ke Amerika untuk menemui John. Tapi tentu saja semua tidak berjalan lancar ketika nomor Enam tidak sengaja terpisah dari rombongan saat berteleportasi, dan berakhir sebagai tawanan agen pemerintah yang juga menyekap Sarah Heart, pacar John, dan menahan pesawat luar angkasa yang dulu digunakan para Garde saat mendarat di Bumi.

Sementara itu John malah bertemu nomor Sembilan, dan melakukan perjalanan bersama. Sifat John yang melankolis dan nomor Sembilan yang blak-blakan, jahil, dan sering seenaknya sendiri membuat mereka sering bertengkar, apalagi John masih berambisi menyelamatkan sahabatnya Sam yang ditawan oleh Mogadorian. Perkelahian sengit sempat terjadi di antara keduanya saat John mengatakan bahwa dia adalah Pittacus Lore, tetua tertinggi Lorien yang memiliki kekuatan untuk mengalahkan Setrakus Ra. Tapi benarkah begitu? Terutama saat berkelahi, John selalu kalah oleh nomor Sembilan. Namun mereka berdamai karena urusan yang lebih penting: Menyelamatkan nomor Enam yang ditawan agen pemerintah yang bekerjasama dengan Mogadorian. Tentu saja waktu mereka persis sama dengan rombongan dari India yang memiliki niat yang sama, menyebabkan para Garde yang baru bergabung ini menyerbu markas pemerintah bersama-sama. Dari sini cerita berantemnya seru deh...hahaaa...

Yah, intinya saya sih masih akan setia menanti buku keempatnya. How about you? ;)

Senin, 01 Juli 2013

NG Life (volume 1) by Mizuho Kusanagi

paperback
penerbit: M&C (Indonesian Edition)

Suatu ketika di hari libur, saya tidak sengaja menemukan tumpukan komik tua yang sedang diskon. Cuma Rp 5.000,- per komik. Tapi ya itu, komik-komik tersebut cuma ditumpuk di sebuah box besar di tengah-tengah corner khusus buku di sebuah supermarket di Semarang. Jadilah saya sibuk mengaduk-aduk isinya, mencoba menemukan harta karun di dalamnya, dan hasilnya adalah sebuah komik dengan cover seperti yang saya pajang di atas. Saya langsung terpikat dengan desain covernya yang imut dan ilustrasi para tokohnya yang cantik dan ganteng. Begitu saya baca ringkasan cerita di belakangnya, Bang!!! langsunglah saya dekap erat itu komik. Biarin aja deh komik tua yg udah masuk box diskon gitu (karena saya tahu pasti susah nyari lanjutan serinya, karena saya cuma menemukan yang seri satu, hiks...), yang penting ceritanya oke. Dan benar saya, setelah selesai membacanya, saya langsung jatuh cinta sama kisah uniknya.

Keidai Saeki adalah seorang cowok SMA yang unik. Kenapa unik? Karena dia ingat dengan jelas kehidupan masa lalunya! Di masa lalu, Keidai adalah seorang prajurit di Pompeii, Italia. Dia hidup berbahagia bersama istrinya Selena, dan sahabatnya Loreius... hingga letusan gunung Vesuvius membumihanguskan seluruh Pompeii dan penghuninya. Kisah Pompeii yang hilang ditelan letusan mahadahsyat gunung Vesuvius ini memang sangat terkenal, dan menurut saya, inilah salah satu daya pikat kisah dalam manga ini. Oke, lanjut menenai kisah si Keidai ini.

Kau percaya pada reinkarnasi?
Syricuse sang pejuang Pompeii berenkarnasi menjadi Keidai Saeki, dia bersahabat kembali dengan Loreius (cowok) yang bereinkarnasi sebagai Mii Serizawa (cewek). Masalah utama terletak pada Keidai yang tak bisa melupakan kehidupan masa lalunya di Pompeii yang indah, juga cinta sejati dan istrinya, Selena. Serizawa sementara itu, selalu mendegarkan kisah-kisah mengenai Pompeii yang diceritakan Keidai, dan menganggap Keidai hanya seseorang dengan imajinasi tinggi. Lalu muncullah Yuuma Ujou, sang reinkarnasi Selena yang telah lama dinanti Keidai. Celakanya, Yuuma adalah seorang cowok SMP berumur 15 tahun yang manis. Masalah berlanjut karena Keidai terus-menerus melihat Yuuma sebagai istrinya Selena. Bisa dibayangkan kan betapa kacau dan lucunya kisah ini?

Saya memberi 4 bintang untuk manga ini. I luv it so much. Gambarnya juga imuuuut banget. recomended lah pokoknya, untuk ukuran manga, meskipun, seperti bisa diduga, saya bingung mencari lanjutan komik ini. Saya sudah menjelajahi empat toko buku besar di Semarang dan tidak menemukan lanjutannya, sedih dech...tapi kisah untuk volume 2 dan seterusnya akan saya ceritakan di post selanjutnya saja, okey? I finally finished this series just last night lho...dan langsung kena "NG Life Fever"!
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...