The Giver (Sang Pemberi), paperback 232 halaman
Penerbit: Gramedia
Cetakan Pertama: Agustus 2014
Penerjemah: Ariyantri Eddy Tarman
Desain dan ilustrasi cover: Staven Andersen
isbn: 978-602-03-0668-1
Pemenang penghargaan Newbery Medal 1994
Jonas hidup di dunia yang penuh dengan keteraturan dan peraturan di sebuah komunitas. Pada usia dua belas tahun, semua anak dalam komunitas menerima pekerjaan apa yang akan mereka lakukan; pekerjaan yang oleh para tetua dirasa paling tepat untuk mereka.
Sejak mereka dilahirkan, semua pilihan telah dirampas dari genggaman mereka; pilihan untuk memilih pekerjaan, pilihan untuk melakukan hal-hal yang disukai, pilihan untuk bersama orang-orang yang dicintai, bahkan pilihan untuk hidup atau untuk mati.
Ketika semua anak Dua Belas telah menerima pekerjaan mereka masing-masing kecuali Jonas, dia merasa ketakutan karena semua pekerjaan dirasa tidak cocok untuknya. Ternyata para Tetua memilihnya untuk menjadi Sang Penerima yang selanjutnya, dibawah bimbingan Sang Pemberi yang misterius. Sang pemberi kemudian mengangkat Jonas sebagai muridnya, mengenalkannya pada berbagai macam pengalaman, kejadian di masa lalu, dan emosi manusia yang lebih dalam termasuk rasa sakit. Saat perlahan-lahan Jonas mengetahui rahasia dibalik segala keteraturan komunitasnya, dia merasa resah. Dia merasa bertanggungjawab untuk menemukan kehidupan yang penuh warna seperti yang dilihatnya dalam kenangan yang diterimanya dari Sang Pemberi. Hal itulah yang mendorongnya untuk melakukan tindakan yang drastis, ditemani Gabriel, bayi laki-laki yang telah dianggap adik oleh Jonas.
Buku ini termasuk salah satu dari genre dystopia yang sekarang ini memang sedang marak beredar dimana-mana. Ide tentang sebuah keteraturan mutlak setelah peperangan dan bencana memang bukan sebuah hal yang mustahil.Gaya bahasanya juga ringan karena ini memang buku yang dikhususkan untuk anak-anak dan remaja.
Sebenarnya ada satu bagian dalam buku ini yang paling membuat saya tidak bisa tidur setelah membacanya, yaitu adegan "pelepasan" salah satu bayi kembar, yang menurut saya digambarkan dengan blak-blakan dan membuat saya bergidik sendiri karena membayangkannya. Tapi saya tidak akan cerita banyak, takut spoiler soalnya, hahahaaa.....
Eniwei, berhubung baru-baru ini buku ini diangkat ke layar lebar, jadi buku ini tetap layak dibaca. Apalagi ada embel-embel pemenang Newbery Medal 1994, dan segabreng penghargaan lainnya, jadi sebaiknya jangan dilewatkan membaca buku ini lhooo......
Oh iya, postingan ini juga dibuat dalam rangka event Posting bareng bulan November dengan tema buku-buku pemenang Newbery Medal yang diselenggarakan BBI (Blogger Buku Indonesia).