Masih ingat kan apa itu BBI Joglosemar? Ini grup WA
BBI (Blogger Buku Indonesia) regional wilayah Jogja, Solo, Semarang dan
sekitarnya. Kami memang sering mengadakan kopdar antar kota sekalian
jalan-jalan, jadi meski belum lama diadakan Kopdar di Semarang (yang LPM nya
bahkan baru saya tulis 5 menit lalu, heheee....my bad...), kali ini kopdar
diadakan di Jogja karena mbak Desty dalam waktu dekat akan pulang ke kampung
halaman dan tidak tinggal di Jogja lagi (hiks...), juga untuk bertemu maskot
Joglosemar, adek Yobel yang sangat imut dan menggemaskan, heheee...
|
Foto bersama di depan Rumah Pohon, Jogja |
Kali ini kopdar dilakukan hari Minggu (lagi),
tanggal 15 Maret 2015. Rombongan Semarang ada 7 bidadari (yang semuanya masih
single *uhuk *sekalian promosi*) yang datang naik mobil Avanza milik om-nya
Dina (makasih om-nya Dina). Ada saya sendiri tentunya, Sany, mbak Lila, mbak
Cindy, mbak Isna (yang sayangnya kali ini tidak membawa donat kentang yang
bikin nagih itu, heheee), dan duo sopir perkasa kami Dina dan mbak Deli. Kami
berangkat sekitar jam 6 (lebih-lebih dikit), dan diperkirakan akan sampai di
Jogja sekitar jam 10 pagi. Perjalanan dimulai dengan sangat menyenangkan,
dengan diputarnya lagu2 sountrack Anime sebagai latar belakang. Namun apa mau
dikata, di tengah perjalanan, perut kami berontak minta diisi. Maka kami
mengamati bagian kiri jalan untuk mencari warung makan yang sudah buka pagi
itu. Kami melewati beberapa rumah makan, tapi karena sepi, jadi kami mencari
rumah makan selanjutnya yang agak ramai, dan ternyata ini kesalahan besar,
teman-teman. Kenapa? Karena kami jadi menunggu pesanan lumayan lama, meskipun
rasa masakannya lumayan sih.... Sempat ada kejadian lucu si mbak pelayan warung
datang tergopoh2 memberitahu rombongan ibu2 di meja sebelah bahwa “ayamnya
habis, kurang dua”. Sontak kami tertawa dan bertanya sinis “kok pagi-pagi
ayamnya sudah habis?”. Dan untunglah kami tidak ada yang pesan ayam.
|
7 Bidadari Semarang saat sarapan |
Sekitar jam 10 an (lebih-lebih dikit), kami sampai
di Rumah Pohon, Jogja. Tempat makan ini ternyata WOW banget, karena bentuknya
memang rumah pohon raksasa. Hal pertama yang dilakukan begitu sampai di sini? Tentu
saja naik berduyun-duyun ke lantai 6 ke Gardu Pandang dan melampiaskan hasrat
narsis kami yang membludak, membuncah, dan meluap-luap bagaikan percikan api
yang muncrat dari dalam kuali ramuan Profesor Severus Snape yang panas membara
itu.
|
Rombongan Semarang narsis di Gardu Pandang |
|
Di Gardu Pandang |
|
Masih di Gardu Pandang |
Setelah memuaskan jiwa narsis kami, kami turun untuk
ke ruangan yang sebelumnya sudah dipesan oleh Oky, koordinator dadakan kopdar
kali ini, dan bertemu teman-teman dari kota lain untuk mengobrol. Ada mbak
Desty dan suami, dan adek Yobel tentu saja, ada juga Mimi yang datang paling
pagi, Ratih, Hani, Dyah, mbak Vina dan keluarga, Bzee, mbak Dani, mbak Ririn,
dan tentu saja Mas Dion yang sempat nyasar dan sudah ditunggu-tunggu oleh mbak
Isna *uhuk*. Ada yang kurang nggak? Semoga saja nama yang saya sebut sudah
lengkap semua ya....hehe...
Setelah ngobrol-ngobrol, acara pun dilanjut dengan
kursus manicure gila-gilaan dan bagi-bagi koleksi kuteks, bagi bagi oleh-oleh
(saya ambil banyak dodol rumput laut dan roka-roka ya....makasih sekali lagi,
heheee), dan tak kalah spesial juga oleh2 berupa bookmark yang jauh-jauh
dibawahan mbak Dani dari Korea. Cakep banget dech bookmarknya, sampai sayang
kalau mau ditaruh di dalam buku, takut hilang saking cakepnya, hehee....
Oke, acara pun dilanjutkan dengan makan-makan. Tapi
karena ada beberapa orang yang batal datang, makanan jadi sisa banyak.
Untunglah pihak Rumah Pohon berbaik hati menyediakan plastik dan mika untuk membungkus
makanan. Lumayan kan buat para anak kos, bisa menambah nutrisi daripada makan
burjo tiap hari.
|
Acara makan siang |
Setelah makan siang, rombongan Solo harus pulang
duluan. Tentu saja kami tak melewatkan kesempatan untuk foto bersama di Rumah
Pohon yang unik itu. Salam perpisahan pun diucapkan, tapi rombongan Semarang
(dengan menggeret mas Dion agar menjadi 7 bidadari dan 1 algojo joko
tarub), mampir ke “Jual Buku Sastra”. Di sana saya dan teman-teman sempat buka
puasa buku juga sih (pengakuan dosa). Setelah itu kami sempat berbelanja
oleh-oleh di daerah Malioboro dan masuk ke Mirota Batik.
|
Makan malam rombongan Semarang |
Perjalanan pulang yang
diperkurakan bakal lesu dan sepi karena kelelahan, ternyata malah sangan “gila”
karena kami sempat bernyanyi dan tebak-tebakan sountrak drama korea. Sekitar
jam setengah 8 malam, kami sampai di Semarang dan karena sudah kelaparan (lagi)
lantas kami pun mampir ke Sushi Story di daerah Semarang atas. Gerimis masih
mengguyur sampai malam, namun kami semua berhasil pulang dengan selamat dan
menikmati kehangatan selimut kala hujan.