Kamis, 03 Januari 2013

Review: EON by Alison Goodman

Paperback, 577 halaman
Penerbit: Mizan Fantasi
Tahun Terbit: 2012
Penerjemah: Putra Nugroho

Buku ini memang sudah beberapa waktu menumpuk di dalam timbunan buku saya yang belum sempat saya baca. Namun sejak kado dari Secret Santa saya datang, dan ternyata isinya adalah buku EONA, seque dari buku ini, langsung cepat-cepat saya membaca EON. Dan saya jauh dari menyesal. buku ini istimewa banget!!!! Akhir-akhir ini jujur saja saya agak sedikit kehilangan gairah membaca, memang sedikit-sedikit saya sempat menyelesaikan beberapa buku, namun sudah beberapa waktu belum ada buku yang membuat saya sakau sampai lupa waktu. Saya membuka buku ini di tengah-tengah kesibukan thesis saya, dengen niat ingin membuka beberapa lembar pertamanya saja, setelah itu kembali ke thesis. Betapa salahnya! Karena setelah membaca bab pertamanya, saya ketagihan dan tidak bisa berhenti sampai saya selesai membacanya. Dan bagaimana kabar thesis saya? Belum selesai sampai sekarang, terima kasih *nangis di pojokan*.

Cover asli EON

Eon, seorang bocah cacat yang dibawah asuhan Bangsawan Brannon dilatih untuk menjadi kandidat Punggawa Naga Tikus memang sejak lahir sudah memiliki kemampuan melihat kesebelas para naga penjaga arah mata angin--kemampuan yang bisa dibilang cukup langka. Apakah kemampuan ini saja sudah cukup untuk membuat Eon dipilih oleh si Naga Tikus untuk menjadi Punggawanya? Ternyata bukannya dipilih oleh sang Naga Tikus, Eon justru membangkitkan Naga Kembar yang sudah menghilang selama lima ratus tahun, dan menjadi Punggawa Naga yang bangkit bersama Lord Ido, sang Punggawa Naga Kembar. Ini membuat Eon menjelma menjadi Lord Eon, salah satu dari kedua belas Punggawa Naga dan tinggal di Istana.

Di Istana, Eon belajar tata krama dibantu oleh Putri Dela dan pengawal pribadinya Ryko. Bahkan sang Kaisar Naga dan Kygo-Jin-Ra, sang Putra Mahkota pun mengambil kesempatan dengan merekrut Lord Eon ke dalam permainan politik mereka dalam menghadapi High Lord Sethon yang dibantu oleh Lord Ido. Gejolak politik di istana semakin memanas sejak mangkatnya sang Kaisar, dan kudeta yang dilakukan oleh High Lord Sethon. Lord Ido juga membunuh semua Punggawa Naga yang lain. Apa yang terjadi sebenarnya? Bisakah Lord Eon menjadi batu sandaran Kygo yang sekarang menjadi Kaisar Mutiara sementara dia sendiri membawa rahasia yang teramat kelam bahwa dia sebenarnya adalah seorang wanita bernama Eona?

Kisah ini begitu apik dan dibalut mitologi China tentang kedua belas Shio, yang akhirnya dilambangkan dengan dua belas naga penjaga arah mata angin. Ms. Goodman juga menyinggung sedikit mengenai masalah gender, yang memang merupakan masalah universal. Para wanita dalam kisah ini bahkan tidak boleh mempelajari aksara yang dipelajari oleh para pria, dan tidak boleh menjadi kandidat Punggawa Naga. Ini merupakan isu dominasi kaum pria atas kaum hawa di Asia. Dan karakter Eona merupakan seorang wanita revolusioner yang bisa mengubah pandangan semua orang bahwa tugas wanita bukan saja sebagai penghibur di ranjang, pemanis di rumah, atau koki di dapur. Karakter Eona merupakan tokoh yang menggambarkan bahwa wanita pun bisa menjadi harapan bagi bangsa dan negara, dan menjadi seorang pendekar yang tangguh.

Pokoknya sukaaaaaaaa banget sama buku ini! ^_^

2 komentar:

  1. Terjemahannya bagus ya, Mbak? Udah sering baca review dimana-mana ttg Eon & Eona jadi makin tertarik buat baca ^^

    BalasHapus
  2. Mau beli ini nih, tapi mahal banget 99 ribu T.T masih agak sayang dan sangsi apakah worth it dengan harganya. Di Book Fair pun, paling diskon 20 persen jadi masih 70 ribuan. *mikir mikir lagi*

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...