Jumat, 29 April 2016

The Hundred Dresses by Eleanor Estes [review]

Title: The Hundred Dresses
Author: Eleanor Estes
Illustrated by: Louis Slobodkin
Language: English, 80 pages
First published: 1944
Genre: Classic, Children Literature
Awards: Newbery Honor 1945
My rating 4/5

Wanda Petronski adalah gadis kecil dari Polandia yang bersekolah di Connecticut, Amerika. Dia selalu memakai pakaian yang sama setiap kali pergi ke sekolah; gaun warna biru yang warnanya sudah pudar, selalu bersih, namun tidak disetrika dengan rapi. Wanda yang dianggap "berbeda" karena memiliki nama yang keluarga yang tidak lazim, selalu menyendiri, dan memakai pakaian yang sama, akhirnya sering "digoda" oleh teman-temannya. Setiap hari, yang terjadi selalu sama. Peggy, teman sekelas Wanda akan bertanya "Berapa pakaian yang kau punya di rumah?" dan setiap kali Wanda akan menjawab dengan kalimat yang sama "One hundred dresses. All lined up in the closet".

Uniknya, buku ini diceritakan dari sudut pandang sahabat Peggy yang bernama Maddie. Setiap kali Peggy "menggoda" Wanda dengan bertanya jumlah bajunya, Maddie selalu ada di sana, tidak ikut "menggoda" Wanda, namun tidak juga membela Wanda meski Maddie merasa apa yang dilakukan salah. Dan tentu semua orang, termasuk Maddie dan Peggy, jadi bertanya-taya apa yang terjadi pada Wanda ketika tiba-tiba gadis kecil itu tidak muncul di sekolah. Apalagi setelah Wanda memenangkan kontes menggambar!

Novel ini sangat sederhana, namun menurut saya sangat indah dan sarat makna, cocok sekali untuk bacaan anak-anak mengenai arti persahabatan, dan saling memaafkan. Karena ditulis dari sudut pandang Maddie si gadis kecil, bahasanya juga sederhana dan tidak terkesan menggurui, lugu namun jujur. Yang unik, novel ini adalah novel klasik yang menceritakan tentang "bullying" ketika bahkan istilah "bullying" itu sendiri mungkin belum ditemukan atau belum populer. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan kata "tease", "ridicule" atau "game" yang dipakai untuk menggambarkan kegiatan "bullying" di sini, namun tak sekalipun istilah itu disebutkan. Ya iyalahhh.... terbit pertama kali sebelum Indonesia merdeka gitu loh...heheheee...

Review ini ditulis sebagai bagian dari Posting Bareng BBI bulan April 2016 dengan tema #BBIChildrenBooks

Enjoy!
See you in the next post ^_^

4 komentar:

  1. Wah tipiiis. Kapan kapan baca ah

    BalasHapus
  2. aku udah punya buku ini tapi masih di timbunan wkwkwkwk... tertarik karena premisenya bagus, sepertinya memang bagus ya :)

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...