Tampilkan postingan dengan label Hotter Potter Event. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hotter Potter Event. Tampilkan semua postingan

Senin, 08 April 2013

Hotter Potter April Meme: "Summer with Harry"

Jika kau bisa membawa pulang sebuah buku dari Flourish and Blotts, buku apakah yang akan kaubawa?

Untuk menjawab pertanyaan di atas, silahkan simak kisah saya di bawah ini:

   Matahari bersinar cerah saat aku mengayuh sepedaku pagi itu. Rumah kotak-kotak yang menjadi ciri khas Surrey ada di kanan kiri jalan. Tak kubayangkan bahwa aku bisa mengunjungi anak dari sepupu suami tanteku yang sedang kuliah S2 di London. Dan ternyata si anak sepupu suami tanteku itu (karena susah ditulis, untuk selanjutya dia aku panggil "David") menyewa flat di Surrey! Surrey! Hey, tempat tinggalnya si Harry Potter itu. Maka di sinilah aku, dengan bersemangat bersepeda ke Privet Drive.
   Oke, oke, aku tahu kok bahwa Harry Potter itu cuma ada dalam kisah legendaris karya tante Jo, tapi boleh dong aku mampir ke tempat bersejarah yang jadi Setting cerita ini. Besok baru deh aku berencana pergi ke Baker Street.
   Aku berbelok tajam dari arah gang sempit yang menghubungkan Magnolia Crescent dan Privet Drive, dan terkesiap. Seorang cowok dengan tanpa dosa tiba-tiba muncul di hadapanku. Aku mengerem mendadak, dan well...kau tahu sendiri apa yang terjadi kalau ngebut di tikungan dan mengerem tiba-tiba: aku jatuh dengan sukses, dengan sepeda di atas tubuhku dan lutut dan siku yang perih tergores aspal. Dan yang menyebalkan, si cowok itu, meski terlihat sangat terkejut, tidak terluka sedikitpun.
   Cowok itu nyengir bersalah dan mengulurkan tangan ke arahku.
   "Are you okay?" Katanya.
  "Of course I'm not okay. I'm hurt all over!" namun tetap saja kusambut tangannya yang terulur untuk menarikku berdiri. Aku berusaha mengibaskan sisa sisa debu dari tubuhku sementara dia menarik sepedaku. Dia berdiri di hadapanku sambil memegang sepeda dan memandangku dengan serius.
   "I'm sorry. I didn't see you."
  Aku mendongak menatapnya, berniat untuk mengatakan "it's okay", namun kata-kata itu hilang di tenggorokanku sementara aku tercekat, bengong dan syok.
   "YOU're Harry Potter!" kataku kaget.

Oke, intinya, karena cerita di atas menurut saya agak kepanjangan dan bertele-tele (tsaaahhh), biar saya persingkat saja. Setelah pertemuan tak terduga itu, aku banyak menghabiskan musim panasku bersama Harry, dan tentu saja waktu akhirnya dia harus pergi ke Diagon Alley untuk membeli keperluan sekolahnya, aku memohon selama tiga hari untuk ikut, dan mengancam akan mogok makan jika tidak diajak ke Diagon Alley (maaf, Harry). Yah, apa mau dikata, Harry terpaksa mengajakku serta. 

Singkat cerita, we had a blast in Diagon Alley. Harry bahkan mengajakku berkeliling ke Eyelops, Peralatan Quidditch Berkualitas, dan Weasley Wizards Wheezes. Karena aku hampir tidak mau diajak pulang dari Diagon Alley, Harry harus "menyuapku" dengan sebuah "buku" sebelum dia bisa menarikku pulang ke dunia Muggle. Yupz, buku apapun yang aku mau dari the Flourish and Blotts. Dan inilah dia buku itu:
Kenapa aku memilih buku ini???
Gampang saja. Siapa sih yang nggak mau tahu kisah dibalik Kastil raksasa penuh nuansa sihir, heheee....ya ya, alasan yang tidak akademis, aku tahu. Alasan lain adalah buku ini adalah buku yang sering banget dijadikan referensi sama dibaca ulang oleh Hermione Granger! Tentu saja buku ini wajib dibawa pulang. Oh, hey, Harry bahkan tertawa waktu aku memilih buku ini dan berkata sambil geleng-geleng kepala "Great, I met another Hermione".

Oke sekian kisah saya dalam "Summer with Harry".

Kamis, 28 Maret 2013

REVIEW: Harry Potter dan Tawanan Azkaban by J.K. Rowling

Paperback, 534 halaman
Judul asli: Harry Potter and the Prisoner of Azkaban
Penerjemah: Listiana Srisanti
Penerbit: Gramedia
Tahun terbit: 2001

"EXPECTO PATRONUM"

Dementor, Escaped prisoner, Hipogriff....tahun ketiga bagi penyihir imut berkacamata ini memang penuh kejutan. Bermula dari Harry yang kabur dari rumah bibi Petunia dan paman Vernon setelah menggelembungkan bibi Marge yang menyebalkan (dengan accidental magic, tentunya), pertemuan dengan anjing hitam besar di Magnolia Crescent yang berakhir pada kemunculan bus tingkat warna ungu "the Knight Bus"--transportasi darurat untuk penyihir yang tersesat. Julurkan saja tangan pemegang tongkatmu, naiklah ke atas, dan kami bisa membawamu ke mana saja kau ingin pergi (page 50).

Hari-hari terakhir musim panas dihabiskan Harry di Leaky Cauldron, meski dia sudah berjanji pada Cornelius Fudge si menteri sihir bahwa dia tidak akan berkeliaran di London-nya Muggle, karena Sirius Black yang baru saja melarikan diri dari Azkaban sedang memburunya.
Guru baru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam tahun ini sangat kompeten. Profesor Remus J. Lupin mengajari murid kelas tiga cara menangani boggart dengan "riddikulus", red cap, hinkypunk, kappa, dan tentu saja mengajari Harry mantera Patronus untuk mengusir Dementor. Usut punya usut, si profesor keren ini ternyata teman dekatnya James Potter waktu masih sekolah lho...
Banyak sekali kejadian masa lalu yang terungkap dalam buku ini, diantaranya adalah identitas traitor sebenarnya dalam tragedi halloween yang menewaskan Lily dan James Potter, dan tentu saja identitas para Marauder pembuat Marauder's Map.

Kejadian paling menyebalkan, selain pelajaran Ramalan-nya profesor Trelawney tentu saja, adalah tentu saja munculnya dementor, makhluk kegelapan penjaga penjara sihir Azkaban yang menghisap harapan dan kebahagiaan dari manusia, dan bisa mengambil jiwamu dengan sekali kecupan.
Adegan klimaks dalam kisah ini bisa dikatakan spektakuler karena penuh kejutan, termasuk reuni 3 Marauder: Sirius Black, Remus Lupin, dan Peter Petigrew yang dikira sudah meninggal, dan ups, belum lengkap donk tanpa kehadiran Bat of the Dungeon, sang Potion Master kita, Severus Snape!!!! Pokoknya seru abis....

QUOTES
"Sirius menceritakan padaku bagaimana mereka menjadi animagi semalam. Pencapaian yang luar biasa--lebih-lebih lagi mereka berhasil menyembunyikannya dariku. Dan kemudian aku teringat bentuk Patronus-mu yang sangat unik, ketika dia menerjang Mr. Malfoy dalam pertandingan Quidditch-mu melawan Ravenclaw. Jadi, kau memang melihat ayahmu semalam, Harry...kau menemukannya dalam dirimu." --Dumbledore, page 525.

"Itu menandakan bahwa yang paling kau takuti adalah ketakutan itu sendiri. Sangat bijaksana, Harry." --Lupin, page196.

"Kau betul-betul anak ayahmu, Harry..." --Black, page 509.

Oh ya, jangan lupa, kalimat favorit saya sepanjang masa dari buku ini adalah:

"I solemnly swear that I am up to no good"

Last but not least, review aneh ini saya tutup dengan:

"Mischief managed" 

PS. Review ini saya ikutkan sebagai:
1) Hotter Potter
2) BBI monthly event March: Fantasy
2) Fantasy RC

Hotter Potter March Meme


Dari semua makhluk/hewan ajaib yang ada di buku Harry Potter, apa yang paling ingin kamu jumpai di dunia nyata? Jangan lupa alasannya!


Waktu pertanyaan ini muncul ke permukaan, hal pertama yang muncul dalam pikiran saya adalah: NAGA. Tapi setelah dipikir-pikir, naga yang saya bayangkan di sini kok lebih mirip Saphira Brightscales dari saga Eragon, bukan si Ekor Berduri Hungaria, atau Bola Api Cina, atau si Satu Tanduk Indonesia...eh, nah lho, ada nggak yach jenis naga terakhir itu? *garuk-garuk kepala*

Eniwei, di buku Prisoner Azkaban memang ada satu makhluk paling menonjol, siapa itu? Yups, Buckbeak si Hippogriff. Tapi dibayar pun aku nggak mau ketemu dia dech, hehee.... karena sebenarnya makhluk yang paliiiiing ingin saya temui adalah...jreng jreng jreng.....PHOENIX!!!
Dan alasan saya memilih Phoenix sebagai magical creature yang paling ingin saya temui adalah...
1) akui saja dech, phoenix itu COOL. Bayangin aja kalo punya phoenix sebagai binatang piaraan, I'll boast to the world, hihiii....
2) phoenix adalah magical creature yang paling magical. Lah, gimana nggak? Bisa lahir kembali dari abu a.k.a immortal. Bisa mengangkat beban yang berat, bisa menyembuhkan segala hal dengan air matanya, dan ini yang paling keren: flashing! Bisa menghilang dari satu tempat dan muncul di tempat lain dengan kelebatan api merah dan emas.
3) entah kenapa saya punya perasaan kalo si phoenix ini sebenarnya bisa ngomong *jedotin kepala ke tembok* (alasan ini belum terbukti ke-valid-annya)

Hidup phoenix!!

Rabu, 27 Februari 2013

REVIEW: Harry Potter and the Chamber of Secrets by J.K Rowling


The story of this book is considerably darker than the first one. The second year of our own main character, a skinny bespectacled boy named Harry Potter, can be said adventurous. The story began at number 4 Privet Drive as usual, where Harry spent his summer holiday with his aunt Petunia, uncle Vernon and cousin Dudley Dursley. The family never treated him as part of them—they even forgot Harry’s birthday! In short, it was the worst birthday Harry had ever had; pretending he didn’t exist, for goodness sake!
Harry was surprised by the appearance of a house-elf named Dobby who warned Harry of the danger and evil lurking at Hogwarts School of Witchcraft and Wizardry, waiting for him. But Harry was adamant in going back to school so that Dobby was forced to do something drastic. He set aunt Petunia’s pudding on the guest with a hovering charm, and put the blame on Harry. Aunt Petunia and uncle Vernon were livid. They locked Harry in his room—he became a prisoner in his own home—complete with bars on the window and cat-flap on the door. Harry was helpless, he couldn’t magic himself out since he already received a warning from the Ministry of Magic due to the use of a hovering charm Dobby used on the pudding.

Ron Weasley and his twin brothers, Fred and George, came unannounced to Privet Drive to free Harry and brouht him to The Burrow, where Harry spent the remaining of his summer holiday. Suffice to say, it was the best summer holiday for Harry. Then, of course, knowing Harry, trouble found him just before he got to Hogwarts Express: the barrier to the platform 9 ¾ was closed! It meant Harry and Ron must find another way to get to Hogwarts, and what’s better than a flying car? Classic! I personally like this part a lot. I mean, flying cars? Come on, it is very magicy...hahahaaaa....



In Hogwarts—after the flying car fiasco, of course—somebody or something started attackig the students—even Filch’s cat Mrs. Norris and the Gryffindor tower’s ghost Nearly Headless Nick couldn’t escape the attack. The chamber of secrets has been opened again after fifty years. Who’s behind it? Everyone suspected Harry since he was known as a parselmouth after a dueling club.


They thought Harry was the ‘heir of Slytherin’. But how come? Harry was a Gryffindor after all...although the sorting hat originally wanted to put him in Slytherin...



And dont forget, Harry and friends’ adventure continued to the forbidden forest where Harry and Ron met Aragog the Acromantula, finding the truth about the ‘horror within’ the chamber of secrets, and the actual slaying the giant snake thing with a sword. Really medieval, heheheee *evil laugh*

This story is epic! Even after reading it several times, it still blew me away.
One of my favorite parts is when everybody suspected Harry as the heir of Slytherin just right after the dueling club, and Harry came to the library to find the Hufflepuffs were talking about him. I mean, Harry could have left after that but he chose to appear in front of them and said “Hello, I’m looking fo Justin Finch-Fletchley”. I couldn’t stop laughing the first time I read that part, and when I read it again, it still managed to crack me. It really showed another part of Harry we hardly see: the prankster! He was a son of a Marauder after all.

There was something in my mind though, while reading the book. Gilderoy Lockhart’s office was in the second floor (see the part when Harry got a detention with Lockhart), and when in a Deathday Party Hermione told Harry and Ron that Moaning Myrtle’s toilet was on the second floor. But, after the deathday party (the part when the trio were in the wrong place at the wrong time after Mrs. Norris’ attack), they found an attack outside Myrtle’s toilet (which was on the second floor according to Hermione earlier). But then Lockhart said his office was nearest because it was upstairs, which meant the third floor. So where the hell was Lockhart’s office actually? Second floor, or third floor? Was it a blooper?
Well, it doesn’t matter. I still love the book anyway.  I don’t care how many bloopers they are, my love for Harry Potter is blind, heheheee....

***
This post is published to fulfill 3 reading Challenge:
1)Hotter Potter
2)Fantasy RC
3)Books in English RC

Selasa, 05 Februari 2013

Harry Potter's Best Couple [Hotter Potter February Meme]

"Siapa pasangan favoritmu dari keseluruhan cerita Harry Potter? Jangan lupa sertakan alasannya"
February adalah bulan cinta? Ehm, kata siapa? Tentu kata penjual coklat di minimarket sebelah rumah, demi melariskan coklat-coklat mungil bentuk hati warna pink yang kelihatanya enak itu. Ada rasa stroberi, plain coklat, juga ada yang isinya mete yang lumer di lidah...eh, maaf jadi ngiklan coklat.

Anyhoo, pertanyaan di atas adalah meme Hotter Potter February Meme. Dan tentu saja jawabannya sudah jelas, apakah perlu ditayakan lagi? Pasangan favoritku di serial Harry Potter sudah jelas adalah "Ika Kartika Utomo&Harry James Potter". Beneran ada kan pasangan itu kan? Ada kaaan? *maksa*
Yeah, tapi kalau pasangan itu tidak boleh dipilih *minta ditoyor*, saya puya kandidat yang jauh lebih kuat kok. Silahkan baca artikel cuplikan Daily Prophet di bawah ini:

Pasangan Besar yang Menggetarkan Dunia Sihir
oleh Rita Skeeter

Sekolah Sihir Hogwarts dan Akademi Beauxbatons sedang merayakan sebuah penyatuan "besar" melalui kisah cinta yang menggetarkan antara Gamekeeper Hogwarts dan Kepala Sekolah Akademi Beauxbatons, Rubeus Hagrid dan Olympe Maxime.

Dua sejoli ini bertemu dalam tahun keempat Boy-Who-Lived saat diadakannya Turnamen Triwizard yang berakhir dengan tragedi (artikel mengenai Tragedi Triwizard bisa  dilihat di halaman 12 kolom 2). Olympe Maxime datang ke Hogwarts dengan kereta kuda raksasa untuk mengantar para kandidat Turnamen Triwizard pada bulan Oktober, dan menetap di Sekolah Sihir Hogwarts selama tahun ajaran tersebut. Benih-benih cinta mulai tumbuh saat Hagrid diharuskan mengurus kuda-kuda raksasa Madam Maxime yang "hanya bisa minum wiski gandum".

"Mereka pasangan yang menghebohkan. Apalagi setelah kemunculan artikel mengenai Hagrid tentang orangtuanya," jelas Colin Creevey saat diwawancara.

Artikel menghebohkan yang dimaksud juga merupakan kontribusi reporter Daily Prophet anda yang membahas raksasa Fridwulfa yang menikahi seorang penyihir, dan akhirya meninggalkan Rubeus Hagrid dalam asuhan ayahnya hingga tahun ketiganya. Artikel ini membuka kedok Hagrid sebagai setengah-raksasa. Namun ketika Hagrid mengkonfrontasi masalah ini kepada Olympe Maxime saat Pesta Dansa Natal di balik semak mawar, kepala sekolah Beauxbatons ini menyangkal mentah-mentah dengan mengatakan bahwa dia "punya tulang besar".

Kisah mereka sempat menghilang dari kabar burung yang beredar hingga tersiar kabar bahwa mereka menjalankan misi bersama sebagai utusan Albus Dumbledore untuk para raksasa setelah kebangkitan Dia-Yang-Namanya-Tidak-Boleh-Disebut.

Kita mengharap dengan hal ini mereka bisa menjadi pasangan yang langgeng, seperti dikatakan oleh sahabat Harry Potter, Ron Weasley "Kalau mereka punya anak, pasti beratnya bisa satu ton".

Minggu, 27 Januari 2013

REVIEW: Harry Potter dan Batu Bertuah [Hotter Potter] [Fantasy RC#2]

Paperback, 383 halaman
Judul asli: Harry Potter and the Philosopher's Stone (versi Inggris); Harry Potter and the Sorcerer's Stone (worldwide version)
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: September, 2000
Penerjemah: Listiana Srisanti
ISBN 979-655-851-3

Mr. dan Mrs. Dursley yang tinggal di Privet Drive Nomor empat bangga menyatakan diri mereka bahwa mereka orang-orang yang normal, untunglah (Rowling, 2000: 7). Mereka tidak percaya dan tidak peduli hal-hal omong kosong semacam sihir. Namun suatu pagi di awal November, Mrs. Petunia Dursley menemukan bayi laki-laki yang tertidur pulas di depan pintu rumah mereka di Surrey, dan anak ini adalah penyihir bernama Harry Potter.

Sepuluh tahun dilalui Petunia dan Vernon Dursley untuk menyangkal bahwa Harry sebenarnya penyihir. Mereka berpendapat dengan memperlakukan Harry dengan tidak baik: mengurungnya di lemari di bawah tangga, menyuruhnya melakukan tugas dapur dan berkebun; dapat menghilangkan kekuatan sihir Harry (yang dari waktu ke waktu melakukan accidental magic). Dudley Dursley, sepupu Harry bahkan selalu memakainya sebagai kantong tinju dan salah satu permainan favoritnya bersama gengnya adalah 'Berburu Harry', meskipun Harry yang gesit hampir selalu bisa menghindarinya. Dan sebagai akibatnya, Harry Potter tidak tahu-menahu tentang statusnya sebagai penyihir. Hal ini berlangsung sampai suatu pagi sepucuk surat aneh yang dialamatkan pada Harry merubah segalanya:
Keluarga Dursley, tanpa alasan yang bisa dipahami oleh Harry, menyita surat tersebut. Namun keesokan paginya lebih banyak surat datang, dan setiap kali Harry tidak bisa menerimanya, surat tersebut akan datang lagi dengan jumlah yang lebih banyak. Paman Vernon pun memutuskan untuk membawa serta seluruh keluarganya termasuk Harry untuk mengungsi ke sebuah pulau karang kecil di tengah laut saat badai agar siapapun yang mengirim surat itu tidak bisa menemukan mereka. Namun di tempat itu juga, saat jam berdetak mennjukkan tepat tenah malam, ulang tahun Harry yang ke sebelas, pintu pondok dijebol oleh sosok raksasa yang menerobos masuk. Rubeus Hagrid, pemegang kunci dan pengawas binatang liar di Hogwarts, telah datang untuk mengantarkan surat untuk Harry:
Hagrid pun membeberkan bahwa Harry adalah seorang penyihir, dan bahwa orangtuanya meninggal akibat perbuatan penyihir jahat bernama Lord Voldemort. Harry yang akan memasuki tahun pertamanya di Hogwarts pun dibawa Hagrid ke Diagon Alley untuk membeli berbagai macam peralatan sihir, tongkat, jubah, dan buku-bukunya, dan burung hantu seputih salju yang merupakan hadiah ulang tahun pertamanya dari Hagrid.

Dalam perjalanan menuju Sekolah Sihir Hogwarts, Harry bertemu dengan Ron dan Hermione. Ron Weasley yang merupakan penyihir berdarah murni menceritakan tentang keluarga besarnya, kakak laki-lakinya dan adik perempuannya yang semuanya penyihir. Sedangkan Hermione Granger si kutu buku bersikap sangat menyebalkan dan sok tahu. Namun kejadian tak terduga dengan Troll pada malam Halloween membuat ketiganya menjalin persahabatan erat:
Hogwarts membuat Harry merasakan "rumah" yang sesungguhnya. Dia memiliki banyak teman dan dua sahabat yang luar biasa, terpilih menjadi Seeker Gryffindor yang termuda selama seratus tahun terakhir, dan terutama mempelajari sihir dalam segala hal. Namun tidak semua yang dialami Harry menyenangkan! Koridor di lantai tiga terlarang dimasuki oleh siapa saja tahun ini, namun alasan di balik itu semua adalah misteri besar: Batu Bertuah disimpan di Hogwarts. Namun seseorang berusaha mencurinya. Dan Harry, Ron dan Hermione yang mengetahui hal ini berusaha menghentikannya.

Comment:

Pertama kali membaca buku ini, usia saya belum genap 12 tahun, kira2 seumur dengan Harry. Saat itu saya dipinjami buku ini oleh teman dekat saya dengan promosi "bagus lho, Ka. Ceritanya beda dari yang lain pokoknya". Saat itu saya skeptis. Maklum, saat itu internet belum berkembang seperti sekarang, dan belum ãϑα rekomendassi dari Goodreads hehee..jd saya benar2 tidak punya bayangan tentang isi buku ini selain rekomendasi vague teman saya ϑî atas itu. Saat itu saya pikir, Ah paling cerita tentang penyihir Ɣªª segitu segitu aja... Dan olala...betapa salahnya saya! Saya bahkan terbius hanya setelah membaca beberapa bab pertamanya saja. Beberapa kali saya berniat break sebentar saat membaca, namun selalu gagal akibat "ah break dulu habis ini ahhhh...eh tapi kok lagi seru, ntar hbs bab selanjutnya saja, ehhh tapi kok seru juga...nanti aja setelah bab selanjutnya lagi..." Yeah, you get the point.

Saat itu rasanya buku ini seperti ekstasy (kayak saya udh pernah pake aja, hihiiii), intinya bikin high, ketagihan dan sakau, hahaaaa... Well, singkat kata saya benar2 jatuh cinta pada buku ini! Mungkin usia saya saat itu berpengaruh juga karena tidak jauh beda dengan usia Harry dalam kisah ini. And I literally grew up with Harry Potter in my life. Betapa beruntungnya saya...

Setelah membaca buku ini untuk yang kedua kalinya (mungkin lebih), ternyata saya masih bisa tersihir oleh cowok imut berkacamata ini. Membalik halaman demi halaman buku yang sudah agak menguning ini, yang selalu tersimpan di lemari saya lebih dari 10 tahun lamanya, serasa menjejakkan kaki di Hogwarts dengan seratus empat puluh dua tangga yang bisa bergerak, lukisan yang berbicara dan bergerak, baju zirah yang berbisik serta lorong-lorong rahasianya yang penuh misteri.
Now, I miss Hogwarts already. But don't worry, saya segera kembali berpetualang di Hogwarts di tahun kedua Harry pada bulan February.

Untuk review saya sebelumnya mengenai Harry Potter dan Baru Bertuah bisa di-klik di sini.

Adios, fellas XD *dadah


Selasa, 15 Januari 2013

Hotter Potter Monthly Meme January: Andai Aku Mengajar di Hogwarts...


"Jika kamu menjadi salah satu guru di Hogwarts, kamu ingin menjadi siapa? Alasannya?"
Andai aku menjadi guru di Hogwarts, aku akan jungkir balik koprol saking senangnya... #eh?!
Sebenarnya saya agak bingung nih kalau disuruh milih jadi "SIAPA" di antara para guru Hogwarts. Coba dicek satu persatu:

  • Profesor Dumbledore meskipun seorang great wizard, Order of Merlin first class dan bla bla bla...tetep saja beliau sudah (maaf) tuwir. Sampai sekarang adakah yang tahu umur beliau? Yak, karena masih belum jelas, siapa yang tahu bahwa dengan menjadi beliau, saya akan menghabiskan masa tuwir saya dengan mengeluh soal rematik? Dan meninggal karena Avada Kedavra sepertinya juga tidak terlalu menyenangkan. Jadi tidak deh, jangan jadi beliau.
  • Profesor Severus Snape. Lha iniii....tokoh rumit yang baik ngga, jahat juga ngga. Mencintai seorang wanita sampai akhir hayat, tapi tidak punya happy ending. oh no... pass dech!
  • Profesor Sprout adalah guru Herbology, mengurusi tanaman dan sebagainya. Saya terus terang sering heran dengan mami saya yang pecinta tanaman, dan paling males kalau sudah disuruh mbantuin mami mindah-mindahin pot. Apalagi kala udah ketemu cacing. Hiiiy, nyerah dech...
  • Profesor Flitwick si guru Charm atau Mantra. Ini nich pelajaran yang paling asik: nerbangin benda benda, mantera panggil, yah, kayaknya pelajaran ini emang yang paling menunjukkan "sihir sejati" gitu. Tapi kalau disuruh jadi profesor Flitwick yang mungil. Errr....mikir dua kali dech.
  • Profesor Mc.Gonagall merupakan guru favorit saya di Hogwarts (ceilah, kaya pernah ke Hogwarts aja), tapi kayaknya karakternya yang strict gak cocok dech sama saya yang suka hahahihi gini. Meskipun saya juga gak nolak kalau dianugerahi kemampuan berubah jadi kucing (saya sukaaaaaaaaaaaaaaa banget sama kucing!)
Naah, kan bingung juga kalau disuruh milih jadi SIAPA.

Tapi lain halnya kalau pengen ngajar mata pelajaran apa di Hogwarts? Jawabannya adalah ASTRONOMY! Yeah, anda benar.

Ilmu perbintangan memang sudah membuat saya terpesona sejak kecil. Bagaimana tidak?! Langit malam yang penuh misteri dan keindahan, bintang-bintang membentuk berbagai bentuk yang dinamakan rasi bintang, lengkap dengan legenda, kisah dan fungsinya sebagai penunjuk arah. Jagat raya yang hanya bisa saya bayangkan luasnya, penuh galaksi dan cahaya, full of wonder dech pokoknya.

Ngomong-ngomong tentang kesukaan saya pada ilmu perbintangan dan tata surya, pernah suatu ketika, saat itu saya berumur 6 tahun, baru masuk kelas satu SD. Saat itu saya bersama teman-teman sekelas saya yang kebetulan tetangga saya juga, sedang membicarakan tentang matahari. Sebenarnya sih salah satu eman saya cuma berkomentar "Eh panas ya. mataharinya sedang di atas siiii". Dan entah kenapa saya langsung nyeletuk "Eh tahu nggak, matahari itu kan sebenarnya bintang yang paling dekat dengan bumi.". Dan tahukah kalian apa reaksi teman-teman saya itu? Mereka TERTAWA. Dan saya sempat dikata-katain goblok karena tidak bisa membedakan matahari dan bintang. hiks....eh lho kok malah curhat?! maaf OOT.

Anyway, guru yang mengampu mata pelajaran ini di Hogwarts adalah Profesor Aurora Sinistra.
Gambar Profesor Snape dan Profesor Sinistra dari sumber

Sayangnya dalam saga Harry Potter, profesor yang satu ini memang sangat jarang muncul. Cuma kadang-kadang saja diceritakan mengenai pelajaran tengah malam Harry, Ron dan Hermione di menara astronomi untuk mengamati bintang, yang tentu saja dengan profesor Sinistra. Itupun dalam porsi yang sangat kecil dan disinggung dengan sepintas lalu. Padahal, saya selalu membayangkan menara astronomi di Hogwarts, hampir mirip sama observatorium Boscha lho, dengan teropong bintang dan macam-macamnya.

So, apakah teman-teman ada yang tahu kapan profesor Sinistra pensiun? Siapa tahu saya bisa alih profesi dari guru bahasa inggris menjadi guru astronomi hihihi....... ;p
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...