Selasa, 04 September 2012

The Princess Diaries (Meg Cabot)


Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Review ini ditulis dalam rangka mengenang masa lalu (ceilah...). Pada jaman dahulu kala, saat saya masih duduk di bangku SMA, salah seorang teman mengajak saya pulang bareng, nebeng mobil ayahnya (lah,,,kok jadi gini ceritanya?!). Singkat cerita, kita sempat mampir di toko buku deket sekolah gitu. Pas jaman itu (saat itu saya tinggal di Purwokerto), TB Gramedia belum exis, jadilah kita mampir ke toko buku antah-berantah (saya sebut antah-berantah karena saya lupa namanya). saya bahkan masih ingat, susah sekali mencari beberapa buku tertentu yang ingin saya baca, dan...oke, kembali ke topik semula. Intinya, ketika masuk ke toko buku, mata saya tertambat pada sebuah buku PINK dengan cover yang imuuut sekali. Judulnya juga manis: "The Princess Diaries". Maklumlah, saya yang saat itu masih berumur 15 tahun, masih belum meninggalkan fase kekaguman-terhadap-cerita-tentang-princess. Mungkin karena pengaruh kebanyakan nonton kisah Disney. Anyway, cover yang membuat saya langsung jatuh cinta pada pandangan pertama itulah yang menimbulkan dorongan untuk memiliki dan membacanya. Dan jujur saja, saat itu saya tidak kecewa lho! Bahkan ini adalah salah satu buku favorit saya saat SMA (mungkin sampai sekarang masih, heheheee...).

Oke, langsung saja. Ceritanya dikisahkan dari sudut pandang orang pertama (ya iyalah, bentuknya DIARY gitu loohh...), seorang anak SMA Albert Einstein di Manhattan, New York. Mia Thermopolis tinggal di sebuah apartemen sederhana bersama ibunya (Helen Thermopolis) yang bekerja sebagai pelukis freelance. Kehidupan Mia jauh dari glamour; dia bukan anggota cheerleader atau grup populer manapun, dia punya masalah harian dengan rambut yang susah diatur, kucing (Fat Louie) yang kegemukan dan sering menelan kaus kaki, sahabat super jenius yang lumayan rese, dan dada rata yang sering menjadi ejekan Lana Weinberger, musuhnya di sekolah. Pokoknya derita anak SMA gitu lah,,,(merasa senasib, saya meneruskan membaca).Namun kehidupannya berubah total saat Neneknya dari pihak ayahnya (Clarisse Marie Grimaldi Renaldo) datang, dan terungkaplah bahwa dia adalah pewaris tahta kerajaan Genovia (terletak di dekat Perancis--katanya sih), dan harus segera menjalani pelatihan menjadi puteri karena Ayahnya yang menderita kanker buah zakar, tidak bisa memiliki keturunan lagi. Lalu dimulailah kehidupan baru Mia sebagai puteri dari kota New York. Dia beranjak dari seorang anak yang paling tidak populer menjadi gadis paling diidamkan di sekolah; bahkan namanya pun berubah menjadi Amelia Mignonette Grimaldi Thermopolis Renaldo.

Ceritanya seru, namun diceritakan dengan gaya bahasa anak muda yang enak dimengerti, ringan dan humoris. Bentuk diary pada novel ini juga sangat memberikan gambaran jelas mengenai karakter si tokoh utama, maupun pemikiran-pemikirannya mengenai karakter lain dan interaksinya. Kredit juga layak diberikan bagi penerjemahnya, karena menurut saya terjemahannya sangat oke. Berikut adalah beberapa karakter utama dalam buku ini:

Amelia Mignonette Grimaldi Thermopolis Renaldo (Mia Thermopolis)
Gadis jangkung dengan dada rata dan rambut yang susah diatur ini lebih suka dipanggil MIA, dan punya kebiasaan menggigiti kuku jari (yang harus ditempeli kuku palsu saat memulai pelajaran menjadi Puteri). Dia punya bakat menulis, dan pada akhir cerita berhasil menerbitkan sebuah buku berjudul Ransom My Heart, namun di buku pertama ini, dia belum menyadari bakatnya sama sekali, dan masih dalam tahap pencarian jati diri dan pencapaian aktualisasi diri. Pada awal cerita, Mia sempat naksir seorang cowok yang bernama Josh Richter (pacar saingannya Lana Weinberger), namun lambat laun menyadari bahwa dia sebenarnya jatuh cinta pada kakak sahabatnya, Michael Moscovitz yang jenius.

Clarisse Marie Grimaldi Renaldo (Grandmere)
Nenek Mia yang merupakan Janda Pangeran ini memang memang memiliki sifat unik. Jarang sekali menunjukkan kabaikan hatinya, sangat disiplin dan keras namun sebenarnya lembut hati. Hal yang aneh adalah dia mentato eyeliner di kelopak matanya agar dia tak perlu memperbarui eyeliner-nya setiap pagi (cape deeech...).

Lily Moscovitz
Lily adalah sahabat Mia sejak TK. Mia sering bilang mukanya mirip anjing pug (itu jenis anjing apa sich?). Namun Lily adalah gadis jenius yang memiliki acara TV sendiri di TV cable berjudul "Lily Tells It Like It Is". Dia adalah seorang idealis yang terkadang bertindak agak melanggar batas dan sering membuat Mia jengkel.

Ada juga beberapa karakter lain seperti Michael Moscovitz (pacar Mia dan kakak Lily), Tina Hakim Baba (sahabat Mia di sekolah), Lars (Bodyguard Mia yang mengikuti Mia kemanapun), dan lain-lain yang kalau saya sebutkan satu persatu bisa menimbulkan masalah copyright karena mending dicopy paste aja tuch buku, hihiii... Anyway, this book is one of the books I enjoyed so much.

Sedikit Tentang Penulis (Meg Cabot)
Meggin Patricia Cabot (Meg Cabot) adalah penulis asal Amerika yang lahir pada 1 Februari 1967. Kebanyakan buku yang ditulisnya bertemakan fiksi dan young-adult, atau chick literature. Karyanya bahkan sudah lebih dari 50 buah.

Daftar buku The Princess Diaries Series (yang terbit di Indonesia):
Daftar diambil dari http://id.wikipedia.org/wiki/Meg_Cabot

1 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...