Selasa, 05 Mei 2015

The One (Selection Book 3) by Kiera Cass [review]

"I'm going to love you more than any man has ever loved a woman, more than you ever dreamed you could be loved. I promise you that." -Prince Maxon, chapter 27, The One-

Thank God the third book is far better than the second!
Tinggal 4 gadis yang tersisa dari proses seleksi sebagai calon Puteri Illéa dan pendamping Pangeran Maxon yang tampan dan super sweet dan baik hati. Mereka adalah Elise yang perfeksionis yang masih memiliki hubungan keluarga dengan New Asia yang sedang berkonflik dengan Illéa; Celeste sang model dari kasta nomor 2 yang cantik dan tangguh; Kriss yang lemah lembut dan favorit masyarakat; dan tentu saja America Singer sang musisi miskin dari kasta nomor 5.

Raja Clarkson mengancam America untuk "tutup mulut" karena setiap tingkah lakunya dianggap membahayakan sistem Kerajaan Illéa. Namun Pangeran Maxon yang memihak America mencoba mencari cara agar America bisa menjadi favorit masyarakat, menaikkan pamornya sehingga Raja Clarkson mau tak mau harus menerimanya. Namun tentu saja, bukan America namanya kalau tidak membuat ulah, yang justru malah membuat karakternya bersinar di mata banyak orang, yang akhirnya menuntutnya untuk menjadi ratu. Tentu saja ini membuat Raja Clarkson makin geram.

Pergulatan batin Amerika yang membuat pembaca bosan di buku kedua akhirnya berakhir, syukurlah. America akhirnya menyadari dia mencintai Pangeran Maxon. Tetapi bagaimana dengan Aspen yang mengatakan bahwa dia akan menunggu America? Well, singkatnya hal ini selesai tuntas juga di akhir buku ini, yang, lagi2 karena takut spoiler tak akan saya beberkan.

Lumayan banyak juga kejadian2 lucu di buku ini, termasuk usaha aneh America saat merayu sang Pangeran, juga girls bonding time para 4 gadis Elite yang tersisa, yang akhirnya bersahabat satu sama lain meskipun mereka bersaing di ajang Seleksi.

Dari sisi politik, baik America dan Maxon pun melakukan langkah2 drastis dan meminta bantuan dari pihak Italia dengan bantuan Puteri Nicoletta dari Italy, juga bergabung dengan pihak pemberontak Utara untuk menumpas Pemberontak Selatan yang semakin garang. Berhasilkah mereka sebelum pihak Selatan menyerang? Apalagi dengan Pihak pemberontak Selatan yang membabi buta melakukan pembunuhan di kasta2 asal para gadis Elite, dan menyebarkan teror dimana-mana, termasuk di dalam tembok istana.

Buku terakhir ini menurut saya adalah yang paling bagus dari ketiga buku yang sudah ada, karena merupakan paket lengkap; romance, action, politic, angst, dan juga family dan friendship moment tertuang semua di sini. Pokoknya lengkap. Pace nya juga lebih cepat dari buku2 sebelumnya, dan isinya lebih padat.
Oh iya, jangan lupa membaca Epilognya juga yang super duper sweet.

3 komentar:

  1. oh ya skrng udah ada buku the one transletnya blm?

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. yang udah ada di indonesia buku terjemahannya seri yg mana aja ?

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...